
Di India lotre merupakan permainan yang cukup populer, ada banyak jenis permainan lotre di negara tersebut yang dijalankan oleh organisasi pemerintah negara bagian di bawah aturan dan peraturan pemerintah federal. Pemerintah negara bagian seperti Punjab, Kerala, Goa dan Sikkim menjalankan departemen lotre tersendiri dan biasanya permainan lotre tersebut diundi secara mingguan. Hingga orang Inggris memperkenalkan bentuk lain dari permainan lotre. Dalam permainan ini mereka melibatkan pertarungan atau lomba hewan, biasanya burung, anjing balap, ayam untuk bertarung, dan kuda untuk balap. Para pemain bisa bertaruh pada hewan tertentu dan jika hewan yang dipilihnya menang maka taruhan yang pemain lakukan akan memberi sebuah keuntungan.
Sebelum tahun 1967, lotre pribadi diizinkan tetapi kemudian dilarang demi lotre negara bagian. Saat ini ada 13 lotre pemerintah yang legal di negara bagian India. Semua orang yang sudah cukup umur dapat berpartisipasi dalam permainan lotre ini.

Untuk yang pertama dari jenis permainan lotre di India pada tahun 1967 didirikan Lotre Negara Bagian Kerala, di bawah departemen lotre oleh Pemerintah Kerala. Ide dibalik pembentukan departemen baru dari Menteri Keuangan negara saat itu ialah “PK Kunju Sahib”. Tujuan diciptakan Lotre Negara Bagian Kerala adalah sebagai sarana untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan juga menghasilkan pendapatan agar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dan terpinggirkan. Hasil keuntungan dari permainan Lotre Negara Bagian Kerala ini mensponsori beberapa program kesejahteraan. Salah satu contohnya adalah Skema Dana Kebajikan Karunya, mereka memberi sebuah bantuan keuangan kepada orang kurang mampu yang menderita penyakit akut (seperti: hemofilia, penyakit ginjal, kanker, jantung). Lotre Kerala diundi setiap minggunya pada pukul 15:00 sesuai dengan tanggal undian pada lotre tersebut. Untuk informasi hasil undian sendiri akan muncul dan diumumkan di situs resmi Lotre Kerala pada hari yang sama, hasil tersebut juga akan di publikasikan di Kerala Government Gazette. Untuk pemenang yang ingin mengambil hadiah yang didapatkan, harus memverifikasi dan menyerahkan nomor pemenang dalam kurun waktu 30 hari sejak tanggal pengundian, nomor pemenang harus sesuai dengan hasil yang dipublikasikan di Lembaran Negara

Dengan berkontribusi menjadi sebuah panutan bagi negara bagian lain untuk memulai lotre sendiri, departemen lotre ini berhasil berkembang di seluruh negara bagian Kerala. Departemen tersebut segera menjadi model bagi negara bagian lain di India, hingga banyak negara bagian lain yang ikut memulai lotere mereka sendiri.
Di bawah Direktoratnya yang berlokasi di Vikas Bhavan di Thiruvananthapuram, departemen ini sekarang memiliki 14 Kantor Distrik, lebih dari 500 karyawan, 21 kantor sub lotere dan Deputi Direktorat Regional di Ernakulam . Ada juga kantor Wakil Direktur Regional untuk Audit di Kozhikodu . Departemen yang semula berada di bawah Departemen Keuangan kemudian menjadi Departemen Pajak. Menurut departemen tersebut, pada tahun 2013-2014 mereka memperoleh laba Rs 788,42 crore dan merupakan laba terbesar yang pernah ada. Departemen ini sekarang memiliki lebih dari 35.000 agen resmi dan lebih dari 100.000 penjual eceran.
MANFAAT BERMAIN LOTRE

Bermain lotre Negara Bagian Kerala memiliki beberapa manfaat yang dapat di dapatkan. Selain dari keuntungan yang diterima dari penjualan tiket lotre yang digunakan untuk membantu masyarakat membangun fasilitas umum dan beberapa skema kesejahteraan masyarakat di Kerala. Bermain lotre juga bisa dijadikan sebagai ajang hiburan dan mengisi waktu luang seperti bermain slot hoki, pemain juga mendapatkan peluang untuk meraih keuntungan yang besar secara instan. Seiring perkembangan zaman permainan lotre pun bisa diakses dengan mudah lewat bocoran admin jarwo, kapan saja dan dimana saja itu yang membuat para pelanggan menjadi tertarik untuk bermain lotre.
Manfaat lainnya adalah skema Karunya pemberian bantuan keuangan kepada orang-orang miskin Kerala yang menderita penyakit serius, memberikan dukungan keuangan kepada warga negara yang tidak mampu membayar tagihan medis mereka